BERBAGI

Angota Komisi C DPRD Jawa Timur Fauzan Fuadi memiliki kebiasaan yang tak banyak orang tahu dengan statusnya sebagai politisi yang kritis di parlemen. Sebagai anak muda yang kini menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, ia mempunyai banyak agenda politik, termasuk mensukseskan paslon PKB di Kabupaten Tuban yakni Khozanah Hidayati dan M Anwar. Di sela-sela kesibukan tersebut, pria yang biasa di sapa Mas Fu itu menyempatkan diri berziarah ke Makam Sunam Bonang Tuban.

Mas Fu tidak sendirian. Kedatangannya sekaligus mengawal Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid yang secara juga Wakil Ketua Umum DPP PKB, Ketua DPRD Tuban Miyadi, Ketua KONI Tuban Mirza Ali. Kedatangan mereka langsung disambut H. Riyadh Tsauri atau Gus Ayak.

Pada ziarah kali ini, Mas Fu dan rombongan mendapatan surprise dari pihak pengelola atau juru kunci Makam Sunan Bonang. Ia bersama dengan temannya-temannya tersebut mendapat kesempatan untuk bisa masuk ke cungkup area makam Sunan Bonang. Bagi Mas Fu, hal itu merupakan momentum langka dan istimewa sebab tidak semua orang diperbolehkan masuk ke area tersebut.

“Alhamdulillah, saya pribadi sangat surprise. Sudah sering saya ziarah ke Makam Sunan Bonang Tuban. Tapi baru kemarin berkesempatan diajak langsung masuk ke dalam cungkup,” ungkap Mantan Ketua Umum PC PMII Kota Malang itu.

Usai membaca tahlil dan doa, seperti biasa politisi PKB Jawa Timur itu berkeliling melihat-lihat area di sekitar kawasan makam. Tapi sayang, siang itu kue tradisional khas Tuban yang dicarinya tidak ada. Kue Dumpek favorit Mas Fu yang biasa ia cari setiap ia ke daerah pemilihannya itu mungkin penjualnya belum datang.

“Setahu saya memang penjual Kue Dumpek sudah semakin jarang. Padahal kue ini enak banget. Dililit pakai daun siwalan. Tuban bangetlah” terang Mas Fu.

Tidak hanya soal jajanan yang menarik politisi dapil Jatim, Tuban – Bojonegoro itu. Batik Gedog asli Tuban yang terpajang diserambi teras toko membuatnya tak berfikir dua kali untuk membeli.

“Batik Gedog ini batik khas Tuban. Alhamdulillah, koleksi saya di rumah lumayan banyak”, kata Mas Fu.

Jumlah kunjungan ke Makam Sunan Bonang setiap hari sangat banyak. Apalagi pas sebelum pandemi covid-19. Melihat potensi ekonomi yang begitu besar tersebut, Mas Fu berharap adanya perhatian pemerintah terkait manajeman pengelolaan makam-makam tempat ziarah seperti Makam Sunan Bonang, Sunam Ampel dan berbagai situs tempat ziarah di Jatim. Intervensi manajeman pengelolaan seperti penataan pusat oleh-oleh makanan, souvenir dan parking untuk pengunjung akan menghadirkan geliat pertumbuhan ekonomi. Sebab yang sudah berjalan selama ini, tempat ziarah tidak termanajemen dengan baik dan berjalan natural sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut lamban.

“Jika pengunjung atau peziarah merasa nyaman dengan manajemen pengelolaannya tentu akan kembali, termasuk juga akan membelanjakan uangnya di tempat tersebut. Dengan demikian UMKM bisa berkembang pesat,” terangnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here