Inspirasijatim.com – Bagi masyarakat pada umumnya, wisuda merupakan ceremony symbol untuk mengesahkan seseorang dalam suatu jenjang proses tertentu. Tidak hanya mahasiswa, seorang waranggono (ronggen atau klede) juga harus menempuh prosesi wisuda atau gembayangan.
Tidak mudah memang untuk menjadi seorang waranggono. Sebelum diwisuda, mereka harus mampu menari lebih dari 10 ghending Jawa agar dianggap lulus. Setelahnya, mereka akan melakukan ritual siraman sebagai proses kelulusan mereka.
Salah satunya, puluhan waranggono mengikuti wisuda dan ritual siraman di Pemandian Bektiharjo, Tuban. Ritual tersebut digelar setiap tahun agar tetap lestari.
Dalam acara tersebut, tampak sejumlah waranggono mengenakan gaun putih. Di kepala mereka ada rangkaian bunga melati yang menghiasi. Mereka berjalan dengan santun menjalani proses siraman. Mulai dari membasuh wajah, kaki dan tangan. Siraman dilakukan oleh sesepuh seni budaya di Kabupaten Tuban.
Ritual yang dilakukan setiap tahun tersebut merupakan upaya Pemkab Tuban untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Selain itu, menggelar siraman Langen Tayub juga sebagai cara untuk mempromosikan ikon wisata kebudayaan bumi Wali tersebut.
“Siraman Waranggono sebagai bentuk pelestarian warisan budaya sekaligus promosi salah satu wisata menarik di Bumi Wali Tuban,” ungkap Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein didampingi Sekda Tuban Budi Wiyana, Kepala Disparbudpora Sulistyadi dan Forkompimda Tuban, Kamis (7/11/2019).
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kemasan ritual kali ini terasa menarik. Sebelum prosesi siraman, para waranggono ini juga mengikuti kirab dari alun-alun menuju pemandian Bektiharjo di Kecamatan Semanding.
“Semoga melalui proses ini, terus lahir seniman-seniman berbakat yang mampu membanggakan Tuban di kancah nasional hingga Internasional,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kirab ini diikuti 80 waranggono, 55 pramugari dan 45 pimpinan karawitan. Kemudian ada 25 orang dari Komunitas Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi), 20 orang dari Komunitas Perias, 25 orang dari Persatuan Masyarakat Budaya Indonesia (Permadani) dan 15 orang dari Komunitas Sound System Audio.
Kesenian Langen Tayub ini menjadi salah satu ciri khas Tuban. Selain Nganjuk, Madiun dan Pacitan, Tuban menjadi sentra seniman Langen Tayub di Jawa Timur.