BERBAGI
Foto diambil dari https://ekkairianto.wordpress.com/2016/06/18/sarip-tambak-oso/

inspirasijatim.com, Sidoarjo –Sarip Tambak Oso, begitulah nama yang taka sing lagi bagi masyarakat Kab Sidoarjo, jagoan dari dusun Tambak Oso, Kab Sidoarjo. Tidak ada seorangpun yang tahu persis nama aslinya, mereka hanya mengenalnya dengan Sarip (dari) Tambak Oso.

Menurut cerita yang berkembang dimasyarakat. Dahulu, ketika Negara kita sedang dijajah, ada seorang pemuda yang tinggal di wilayah Timur yaitu sekitaran sungai di dusun Tambak Oso sekarang berada di sekitaran Gedangan, Waru & Sedati Sidoarjo. Dahulu, Dusun Tambak Oso sendiri dibagi menjadi Dua wilayah yaitu Wetan Kali (Sungai Bagian Timur) dan Kulon Kali (Sungai Bagian Barat).

Wilayah Kulon Kali dikuasai oleh seorang Jago Silat yang juga berprofesi sebagai Kusir Dokar/delman bernama Paidi yang memiliki senjata andalan yaitu Jagang Baceman. Dan wilayah Wetan kali dikuasai oleh Sarip sendiri.

Kehebatan Sarip diturukan oleh  ayah Sarip. Dia seorang jago silat yang melakukan semedi sehingga memiliki ilmu kanuragan. Konon, ayah Sarip adalah keturunan dari salah seorang pejuang dalam kancah perang Diponegoro.

Namun sejak Kecil Sarip tak pernah mengenal dekat siapakah sosok Ayahnya. Karena ayahnya meninggal sejak Sarip masih kecil. Dia tumbuh hanya dengan kasih sayang Ibunya.

Begitu banyak versi tertulis tentang seorang Jagoan Sidoarjo Sarip Tambak Oso, namun tak ada salahnya bila kita kembali mengenang jasa perjuangan dan memaknai perjuangan Sarip dengan kebesaran cintanya kepada Ibunya.

Sebelum meninggal ayah Sarip sempat memberi Lemah Abang (Tanah Merah) kepada Sarip dan Ibunya untuk dimakan. Setelah memakan Lemah Abang bersama Ibunya, Sejak saat itu, Sarip Tambak Oso memiliki ikatan batin dengan Ibunya.

Menurut cerita, inilah yang menyebabkan Sarip tidak akan pernah bisa mati. Meski dia terbunuh 1000 kali dalam sehari, selama Ibunya masih hidup, Dengan kata yang di ucapkan ibunya. “Sariiip, tangio leh, durung wayahe awakmu mati” (Sarip bangun nak, belum waktunya kamu meninggal). Dan seketika itu juga, Sarip bangkit dari kematiannya seperti orang bangun dari tidur.
Selain Sarip jagoan dikampungnya yang membuat tentara belanda kikuk. Dia juga kerap mencuri orang-orang kaya yang pelit dan orang-orang saudagar belanda. Hasil curiannya dibagikan kepada masyarakat. Inilah yang membuat Belanda geram.

Akhirnya Belanda pun mencari tahu apa gerangan yang menjadi rahasia kehebatan Sarip, sehingga bisa hidup berulang-ulang setiap dia mati. Diketahui bahwa kesaktian Sarip itu terletak pada jeritan kasih sayang Ibunya. Dia akan tetap hidup dengan kasih-sayang Ibunya.

Seketika itu, Ibunya ditangkap dan dibunuh terlebih dulu oleh kompeni Belanda. Sehingga ketika Tubuh Sarip tertembus peluru kompeni, dan tidak bisa hidup kembali. Dikarenakan, tidak ada lagi jeritan kasih sayang Ibunya “Sariiip, tangio leh, durung wayahe awakmu mati”. Kemudian Sarip pun menyusul Ayah dan Ibu tercintanya.(LEO)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here