BERBAGI
Cabup Sidoarjo Gus Muhdlor saat bersama ibu-ibu (istimewa)

Inspirasijatim.com – Calon Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor merupakan calon Bupati yang paling muda diantara para pesaingnya.

Meski terbilang muda, pria kelahiran 11 Februari 1991 itu sudah malang melintang di dunia organisasi maupun pendidikan. Dalam bidang pendidikan misalnya, Gus Muhdlor diamanahi untuk menjadi direktur Pendidikan Yayasan Bumi Shalawat Progresif, tentunya .

Sebagai direktur Pendidikan Yayasan Bumi Shalawat Progresif, berbagai program diinisiasi oleh putra keenam dari tokoh kyai besar NU di Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri.

Salah satunya berkenaan dengan pengembangan pendidikan pesantren yang tidak bertumpu pada aspek spiritual semata, namun juga intelektual.

Karena ia yakin, bahwa setiap manusia dilahirkan dengan bakat dan potensi yang unik. Maka seyogyanya difasilitasi secara optimal dengan standar mutu pendidikan yang baik secara sarana dan prasarana yang representatif.

Tak pelak, terobosan tersebut berhasil mengantarkan Sekolah Progresif Bumi Shalawat ke kancah Nasional dan Internasional.

Politik, barangkali bukanlah tujuan akhirnya untuk memberikan sumbangsih lebih kepada masyarakat secara luas. Namun, takdir mengantarkannya untuk menjadi calon bupati Sidoarjo bergandengan dengan kader PKB yakni Soebandi yang memiliki latar belakang sebagai politisi.

Program Kurma menjadi salah satu andalannya untuk mendongkrak perekonomian skala mikro

Dan, ketika memiliki jalan yang lapang untuk memberikan manfaat kepada khalayak luas. Hal itu tak disia-siakannya. Salah satunya, membuat program khusus untuk kalangan ibu-ibu dan perempuan agar mendongkrak roda ekonomi skala mikro.

Hal ini ia lakukan untuk membuang stigma negatif tentang kaum ibu-ibu dan perempuan yang hanya menjadi penyokong para kaum lelaki. Tentunya, selain itu, program tersebut juga akan dijadikannya sebagai program andalannya jika terpilih nantinya saat menjadi Bupati Sidoarjo.

Program yang diberi nama Kurma (Kartu Usaha Perempuan Mandiri) itu akan dijadikan katalisator untuk mengangkat ekonomi masyarakat, utamanya para ibu-ibu dan perempuan.

Dengan adanya program tersebut, menurut Gus Muhdlor, ibu-ibu dan perempuan yang sudah terdaftar bakal mendapatkan bantuan permodalan, pelatihan manajemen bisnis dan keuangan, pelatihan dan pendampingan pemasaran digital, serta pendampingan sertifikasi untuk berbagai jenis usaha.

Sementara besaran modal yang akan dikucurkan kepada pemegang kartu Kurma akan bervariasi dari Rp 5 juta hingga 50 juta untuk setiap usaha. Sedangkan besarnya bantuan akan disesuiakan dengan skala usaha yang dimiliki.

Tidak hanya bantuan modal saja, pemegang kartu ini juga akan mendapatkan fasilitas manajemen bisnis dan keuangan. Mereka akan mendapatkan pelatihan bagaimana mengatur keuangan sehingga modal yang didapat bisa dimaksimalkan dan bisa digulirkan untuk mengembangkan usaha.

Selain itu, pemegang kartu ini akan mendapatkan fasilitas berupa pendampingan dan pelatihan pemasaran.

Fasilitas lain yang bisa didapatkan pemegang kartu adalah fasilitas sertifikasi untuk berbagai jenis usaha. Seperti PIRT, sertifikasi halal, atau sertifikasi BPOM dan sebagainya sesuai kebutuhan atau sesuai bidang usaha pemegang kartu.

“Tujuan akhirnya dari kartu ini adalah bagaimana para perempuan atau ibu-ibu di Sidoarjo bisa menjadi penggerak ekonomi dari skala paling kecil, dari skala keluarga. Sehingga para perempuan ini tidak hanya menjadi konco wingking, namun bersama-sama para bapak atau suami bisa turut membangkitkan ekonomi,” pungkas Cabup muda tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here