BERBAGI
Sumardi memanfaatkan situasi pandemi dengan menanam sayuran jenis hidroponik

Inspirasijatim.com – Masa-masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan orang untuk tidak beraktifitas seperti biasanya benar-benar dimanfaatkan oleh petani suku Tengger, Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo. Mereka mengisinya dengan membuat tanaman hidroponik di lahan sempit miliknya. Selain bermanfaat untuk dikonsumsi pribadi, tanaman hidroponik juga memiliki nilai ekonomi yang baik.

Adalah Sumardi dan Bagus, Bapak dan anak ini memiliki ide untuk memanfaatkan lahan sempitnya sebagai tempat tanaman hidroponik tersebut. Sejak membudidaya tanaman hidroponik, mereka tak lagi pergi ke pasar untuk membeli sayuran.

“Selain memanfaatkan waktu luang di rumah selama masa pandemi Covid-19, kami juga tidak lagi membeli sayur mayur yang biasa dikonsumsi setiap hari. Selain itu, kelebihan panen bisa kami bagikan pada tetangga,” kata Sumardi saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (13/6/2020).

Ide itu muncul, menurut Sumardi, dikarenakan dirinya tidak memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam. Selain itu, adanya himbauan pemerintah untuk tidak meningkatkan intensitas ke luar rumah juga menjadi penyebab Sumardi untuk membudidaya tanamana hidroponik menggunakan plastik atau pot.

“Meski tinggal di pedesaan, kami tidak memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam. Inilah sebabnya, kami mengambil tanah sebagai media tanam di bekas saluran pembuangan air yang berada di samping rumah,” tambahnya.

Lalu, bagaimana cara untuk membudidaya tanaman hidroponik dengan lahan yang terbatas. Sumardi tak sungkan untuk berbagi cara untuk membudidayakannya. Menurutnya, setelah dicangkul tanah dimasukkan ke dalam plastik sebagai pengganti pot. Sebagai campurannya, Sumardi dan Bagus memasukkan pupuk kandang dan juga sekam di bagian atasnya.

Setelah semuanya siap, barulah bibit tanaman sayuran seperti selada air, kangkung dan sawi ini mulai ditanam. Bukan ditempatkan di lahan yang luas, melainkan di teras depan rumah.

Guru honorer tersebut menjelaskan, tidak perlu waktu lama untuk menunggu hasil panen tanaman hidroponik tersebut. hanya butuh waktu selama dua bulan untuk menikmati hasil tanaman hidroponik tersebut. sementara untuk nutrisi tanaman, agar menghemat biaya, Sumardi memanfaatkan urine kelinci sebagai pengganti pupuk dan nutrisi.

Manfaat budidaya tanaman hidroponik tersebut juga dirasakan oleh Bagus, anak sulung dari Sumardi. Menurutnya, ada banyak pelajaran yang bisa didapat selama libur sekolah akibat dampak Covid-19. Salah satunya, praktek budidaya tanaman hidroponik secara langsung.

“Kalau pelajaran menanam di sekolah sudah ada. Tapi hidroponik, secara langsung praktek ya sama ayah ini,” ungkap Siswa kelas I SMP Negeri Sukapura, Kabupaten Probolinggo tersebut.

Tanaman hidroponik rupanya bermanfaat untuk menyiasati lesunya ekonomi dan kurangnya pendapatan selama pandemi berlangsung. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Sumardi, warga Suku Tengger tersebut. bahkan, hasil panennya juga bisa ia berikan kepada para tetangga yang membutuhkan sayur mayur dan tidak bisa ke pasar selama pandemi berlangsung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here