Pasuruan, Inspirasijatim.com – Budaya membaca di Indonesia masih berada pada taraf yang memprihatikan, prosentase budaya membaca masih angka satuan persen dari jumlah total penduduk Indonesia. Permasalah tersebut membutuhkan kesadaran dari seluruh elemen untuk membiasakan budaya baca.
Untuk menumbuhkan budaya membaca tersebut, banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya seperti apa yang telah dilakukan pemerintah desa (Pemdes) Karang Sentul yang membangun perpustakaan desa.
Pembangunan perpustakaan desa itu didesain mencolok sedemikian rupa dengan cat warna merah yang nampak di area depan balai Desa Karangsentul, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan. Munkin dengan desain mencolok itu bisa menarik perhatian masyarakat desa tersebut untuk datang mengunjungi perpustakaan yang baru rampung dibangun.
Di depan gedung nampak banner yang tebentang bertulisan “Pelangi Ilmu”. Bangunannya tidak cukup lebar dengan ukuran 6×8, namun bisa dikatakan cukup untuk memberikan kenyamanan saat membaca.
Di siang hari, gedung perpustakaan desa itu tampak lengang. Meski begitu, pintu depan gedung perpustakaan selalu dibiarkan terbuka. “Tujuannya agar warga tak sungkan untuk berkung ke perpustakaan,” kata Asri Diah, Kepala Desa Karang Sentul.
Di dalam gedung, nampak buku-buku berjejer rapi di atas susunan rak panjang. Ada meja panjang dari kayu yang disedikan untuk tempat membaca. Dikatakan, perpustakaan tersebut baru rame ketika menjelang sore dan malam hari. Mungkin hal ini dikarenakan pada siang hari semua warga desa melakukan aktifitasnya sendiri-sendiri.
Berdirinya perpustakan desa tersebut bermula saat pemerintahan desa mendapatkan hibah buku dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sebanyak seribu eksemplar.
“Tahun 2016 lalu, dapat hibah buku sebanyak eksemplar. Awalnya kami taruh di kantor desa. Namun dirasa kurang efektif lantaran masyarakat banyak yang tidak tahu”, tutur Anis.
Dari situ, tahun 2016 lalu, pihak pemdes pun membangun gedung perpustakaan. Bangunannya didirikan tepat di depan Balai Desa. Lokasinya bersebelahan dengan gedung yang biasanya digunakan anak muda sebagai sanggar.
Seorang Kader Posyandu bernama Sukohasti Prihantini di mandatkan untuk menjadi koodinator penanggungjawab perpustakaan tersebut. “Memang baru aktif saat sore dan malam hari saja. Karena kalau siang saya ngajar. Sehingga bisa aktfi saat malam,” ujarnya.
Kepala Desa karang sentul mengaku untuk saat ini masih tersedia 1000 eksemplar dengan 500 judul buku yang jadi koleksi perpustakaan setempat. “Kalau malam yang datang bisa 10-an orang. Biasanya, ya anak sekitar juga anak muda yang nongkrong di kantin sebelah juga mampir keperpustakan,” ungkapnya.
Untuk tahun 2017 ini, pihak pementah desa juga terus menambah fasilitas di perpustakaan itu. Diantaranya, LCD, speaker dan juga laptop untuk pemanfaatan multimedia. [aw]