BERBAGI
Wajah aru disalah satu sudut Gang Dolly Foto diambil dari http://www.boombastis.com

Gang Dolly, tak hanya orang hidung belang, bahkan orang biasa pun tahun nama salah satu daerah di Surabaya. Dulunya, lokasi ini kental dengan bisnis esek-eseknya. Sampai dikenal sebagai salah satu terkenal prostitusi terbesar se-Asia Tenggara.

Namun kini, pemandangan berbeda terlihat dilokasi yang dukunya dunia hitam. Gang Dolly sudah berubah 180 derajat, bahkan perubahan membuat banyak orang takjub. Disana kini berubah menjadi sentra kerajinan.

Disamping itu, eks pekerja malam diberikan pelatihan untuk mengembangkan diri. Baik oleh pemerintah kota, provinsi bahkan pusat. Pelatihannya dipusatkan di Learning Center. Beragam jenis pelatihan yang tersedia, mulai dari membuat samiler dari rumput laut, sampai pusat batik juga ada disana.

Bahkan keindahan kampung sudah nampak, ketika memasuki kampung tersebut. Tembok kanan kiri gang mula tampak gambar berwarna-warni. Bukan itu saja, jalananpun ikut dicat untuk lebih mempercantik wajah kampung eks hiburan malam.

Untuk lebih menunjukkan bahwa kampung ini telah berubah. Pernah juga dilaksanakan Majelis Sholawat. Tujuannya, mengubah dolly yang dulu berhias Syahwat menjadi berhias Salawat. Semua warga Kelurahan Putat Jaya dan semua mucikari, eks penghuni lokalisasi yang saat ini sudah tobat, ikut larut dalam acara tersebut.

Gang Dolly yang dulunya, dikenal dengan kelam dunia malamnya, sudah tidak lagi dapat dirasakan di sana. Yang ada malah sebuah kampung wisata yang bikin kerasan warganya sendiri, namun, para pengunjung kampung Dolly juga merasakannya. Gang Dolly, riwayatmu kini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here