BERBAGI
Sumardi Sedang Menggarap Pesanan Baru, Selasa (10/4/2018)

Jombang, inspirasijatim.com – Meski kecanggihan tekhnologi saat ini berkembang pesat, namun hal itu tidak menghalangi niat Sumadi (43) untuk membuat gamelan menggunakan bahan baku pelat besi. Pria asli warga Dusun/Desa Jenis Gelaran, Bareng, Jombang itu sudah 18 tahun menekuni usaha alat musik tradisional itu. Meski menggunakan bahan baku yang tergolong murah, perajin yang satu ini nyatanya tetap bertahan hingga saat ini.

Ruang kerjanya sangat sederhana, menggunakan bekas kandang sapi 8 tahun lalu di belakang rumahnya tak membuat sosok pria paruh baya ini hilang akan rasa kreativitasnya. Ditempat itulah ia bersama ketiga pekerjanya membuat pelat besi menjadi beragam alat musik gamelan yang banyak disukai oleh penikmat musik tradisional.

Dengan telaten, para pria tersebut menempa pelat besi hingga menjadi alat musik yang menghasilkan suara khas, mulai dari bonang, kenong, gambang, gong, baron, saron dan kenang.

Meski hanya bermodal nekat pada waktu itu, namun niatnya untuk melestarikan kerajinan yang satu ini makin menggebu-gebu ketika berguru di Solo, Jawa Tengah.

“Keinginan saya saat itu harus ada orang yang bisa membuat gamelan di kampung ini,” ujar Sumadi saat ditemui di kediamannya, Selasa (10/4/2018).

Sumadi mengakui bahwa ia mendapat ilmu membuat alat musik tradisional itu dari Solo, Jawa Tengah. Barulah di tahun 2010 silam mulai menekuni sebagai pembuat gamelan.

Rupanya saat itu usahanya merintis kerajinan gamelan tak berjalan dengan mulus. Selama dua tahun pertama, ia kerap menemui kegagaln. Karyanya tidak bisa memenuhi selera pemesannya.

Lambat laut, usaha gamelan buatan SUmadi banyak diminati pemusik tradisional. Pesanan pun berdatangan, mulai dari Mojokerto, Jombang, hingga Bandung, Jawa Barat.

“Ini saya mengerjakan pesanan dari Bandung,” ungkap Sumadi sembari menguji hasil akhir pembuatan gamelannya.

Untuk membuat satu gamelan saja, Sumadi mengaku membutuhkan waktu 2 bulan. Hal itu tak lepas dari cara pembuatannya yang masih serba manual.

Meski begitu, kualitas gamelan buatan Sumadi tak kalah dengan gamelan lainnya. Terbukti, pesanan tetap mengalir kepadanya.

Agar harga tetap terjangkau, Sumadi memilih menggunakan pelat besi yang didapat dari pasar loakan.
“Harga gamelan satu set Rp 20 juta, kalau menggunakan bahan kuningan Rp 25 juta,” ulas Sumadi.

Ke depan, Sumadi berharap mendapatkan akses modal untuk membuat gamelan dengan kualitas lebih bagus. Seperti gamelan Gongso dari Solo yang menggunakan bahan tembaga dan timah.

“Keinginan saya membuat gamelan yang kelasnya lebih bagus, seperti gamelan Gongso, hanya saja saat ini terkendala dana,” pungkasnya.[mm]

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here