Blitar, Inspirasijatim.com – Pernah Mengetahui Pohon Gada?. Pasti kebanyakan orang tidak mengenalnya. Wajar hal itu terjadi, dikarenakan Pohon asli Afrika dengan nama latin Kigelia Africana ini hanya bisa dijumpai di 3 tempat di Indonesia. Istana Bogor, Istana Gebang Blitar dan kini dikembangkan di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan.
Jika berkunjung ke Istana Gebang di Kota Blitar, sebuah pohon besar dengan kokoh berdiri di halaman. Pohon setinggi sekitar 15 meter berdiameter batang bawah 20 cm bisa anda jumpai. Juru kunci Istana Gebang, Bambang In Mardiono atau biasa dipanggil Mbah Gudel menerangkan, pohon langka ini ditanam tepat 40 hari wafatnya Bung Karno. Atas inisiatif Ibu Wardoyo, yang merupakan kakak kandung Presiden Pertama Ir Soekarno.
Pohon yang saat ini berusia 47 tahun itu, tampak rindang memayungi halaman Istana Gebang. Banyak pengunjung yang terlihat menikmati dengan duduk-duduk di bawahnya. Terlihat juga segerombolan anak-anak dengan riang bermain, sementara ibunya menggelar tikar sedang makan siang bersama.
Menurut Mbah Gudel, buah pohon Gada terbukti bisa mengobati berbagai penyakit kulit. Sedangkan bunganya bisa untuk melancarkan buang air kecil dan menurunkan kadar gula darah. Memang buah Gada yang rasanya sangat pahit bisa untuk mengobati eksim. Sedangkan bunganya, dikeringkan lalu diseduh dengan air panas seperti teh. memang berkhasiat melancarkan kencing dan menurunkan gula darah.
Tak hanya itu, pohon Gada, katanya, juga membawa energi positif bagi siapapun yang duduk di bawahnya. Banyak cerita warga kalau duduk di bawah pohon itu pikirannya merasa tenang. Jadi mereka sedang kalut di rumah. Pikirannya lebih tenang, hatinya tentram.
Bahkan menurut salah satu teman Mbah Gudel dari Yogya namanya DR Bambang Gumono. ciri-ciri pohon yang mempunyai nuansa bagus itu dahannya melengkung ke bawah. Pohon itu punya elektron positif sedangkan bumi mengandung elektron negatif, sehingga tertarik dapat menarik electron tersebut.
Namun efek lain pohon yang bernuansa positif, lanjutnya, unsur astra negatif juga senang berlindung di bawahnya. Hingga terkesan angker. Salah satu warga ketika ditanyai juga mengaku, bisa merasakan ada makhluk penunggu pohon Gada itu. (wh)
