BERBAGI
Hariadi Saat Melayani Pengunjung yang Memesan Seduhan Kopi Buatannya

Gresik, inspirasijatim.com – Kadang kala, penyakit juga bisa menumbuhkan inspirasi untuk menghidupkan nyala yang mengidapnya. Tak terkecuali dengan Hariadi (39) warga Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Putat Wetan RT 2 RW 5 No 27A, Kecamatan Kebomas, Gresik. Pria yang menjalani aktifitasnya sebagai pejual warung kopi ini awalnya mengakui bahwa penyakit beser yang pernah dideritanya justru membawa berkah bagi orang lain.

“Awalnya, saya kan sempat sakit beser (sering buang air kecil). Sekitar dua tahun saya kena beser. Sempat berobat medis, tapi enggak sembuh-sembuh, kemudian beralih ke pengobatan herbal. Nah, saat berobat herbal itu, saya kemudian disarankan untuk mengkonsumsi manggis,” ungkap Hariadi, Kamis (5/4/2018).

Agar tidak bosan mengkonsumsi obat herbal, Hariadi lantas mencoba bereksplorasi untuk mengolah buah manggis yang biasanya dijadikan obat dengan bantuan istrinya, Handayani (39).

Kemudian, secara perlahan buah manggis yang diolah Hariadi sebagai obat herbal bagi penyakit besernya semakin menunjukan keberhasilan lantaran dikonsumsi setiap hari.

“Kabar kesembuhan saya rupanya didengar tetangga dan teman-teman. Mereka kemudian meminta saya membuat ekstrak kopi ini. Sejak 2013 lalu saya perjualbelikan dengan nama Komang, singkatan dari kopi manggis. Baik di warung yang bisa langsung diseduh maupun pesanan untuk dikirim berupa bubuk,”sambungnya.

Lambat laun, Komang hasil olahan Hariadi mendapat atensi tersendiri bagi mereka yang mengalami beser, gangguan kolesterol., kadar gula tinggi (hipertensi), wasir dan beberapa penyakit lainnya.

Kerabat dan tetangganya mulai banyak yang penasaran untuk sekedar mencicipi kopi buatan Hariadi atau juga untuk mengobati penyakitnya. Tak pelak, warung Hariadi selalu ramai pengunjung yang ingin membeli paket bubuk atau diseduh langsung di warungnya.

“Meski yang sehat atau belum tahu apakah dia kena beser atau wasir, juga banyak yang datang sekedar untuk mencicipi dan ingin tahu rasa kopi dari kulit manggis ini,” tutur Hariadi.

Sejak dikenal banyak orang, Hariadi mengaku banyak mendapat pesanan untuk membuat komang. Namun, tidak langsung diseduh di warung miliknya, tetapi untuk dibawa pulang atau minta dikirim dalam paket bubuk.

“Awalnya memang dari teman-teman atau tetangga sini, yang kemudian mereka kembali beli katanya ada teman mereka di sana (perantauan) yang berminat karena sedang sakit dan ingin coba obat herbal ini,” beber Hariadi.

Hariadi mengatakan, pesanan tersebut tidak hanya berasal dari lingkup kota yang ada di Jawa Timur, tetapi sudah merambah ke beberapa kota lain, meski masih terbatas di Pulau Jawa dan Sumatera, di antaranya, Jakarta, Medan, serta Bekasi.

“Memang belum maksimal, sebab saya promosi juga kurang. Masih sebatas lewat kenalan, teman, maupun warga di sini yang merantau,” terangnya.

Hariadi juga mengaku belum berani memasarkan kopi ekstrak dari kulit buah manggis hasil penemuannya secara masif lantaran dirinya masih terkendala dengan biaya untuk bisa mematenkan hal itu.

“Ada keinginan, tapi mau bagaimana lagi, biaya masih belum ada. Jadi untuk sementara, biar seperti ini dulu sambil mengumpulkan (biaya) pelan-pelan,” kata dia.

Hariadi mengakui, dari hasil penjualan Komang yang dijualnya secara mentah (bubuk), dirinya bisa mendapatkan Rp 2 juta dalam satu bulan lantaran satu ons Komang dihargai Rp 100.000. Meski ia lebih sering hanya mendapatkan tak lebih dari Rp 500.000 dalam beberapa bulan terakhir karena sepi order.

“Hasil jualannya memang belum bisa banyak, sebab tergantung orderan. Kadang kalau ramai ya bisa sampai dapat Rp 2 juta, tapi sekarang rata-rata satu bulan enggak sampai Rp 500.000,” pungkasnya.

Untuk memesan satu gelas Komang, Hariadi membandrol tak lebih dari Rp 5000. Sementara untuk ukuran gelas besar, pengunjung warung dikenakan tarif tak lebih dari Rp 7000.

Gimana, tertarik untuk mencoba obat herbal ini sobat isnpirasi? [mm]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here