BERBAGI
Ilustrasi Pengindap Cheresphobia

Surabaya, inspirasijatim.com – Siapa yang tidak ingin hidupnya selalu diliputi kebahagian? Perasaan bahagia umumnya merupakan rasa yang paling dicari-cari oleh setiap orang. Namun tidak bagi pemilik cherephobia.

Cherephobia merupakan rasa takut yang berlebihan terhadap rasa bahagia. Orang yang mengidap cherephobia bakal menghindari sumber-sumber kebahagian atau hal-hal yang menyenangkan baginya.

Cherephobia berasal dari bahasa Yunani chairo yang bermakna suka cita. Kata ini biasa digunakan orang-orang Yunani untuk menunjukkan bahwa mereka enggan ikut serta dalam kegiatan yang menyenangkan.

Sementara itu, seorang cherephobia Stephanie Yeboah menjelaskan rasa takut yang dimilikinya akibat efek dari cheresphobia itu.

“Itu adalah perasaan putus asa total yang mengarah pada kecemasan untuk aktif dalam sesuatu yang membuat bahagia. Tidak selalu hidup dalam rasa sedih. Dalam kasus saya, cherephobia dipicu peristiwa traumatis,” kata Stephanie kepada The Metro.

Stephanie mencontohkan dia merasa takut saat merayakan keberhasilan, menyelesaikan tugas sulit, dan bahkan saat mencapai target. Stephanie juga mengaku sulit untuk mengobati rasa takutnya karena kurangnya sumber informasi.

Berdasarkan laporan Business Insider, istilah cherephobia sejauh ini tidak terdefinisi dengan baik. Istilah ini bahkan tak masuk dalam edisi terbaru buku panduan kesehatan mental Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Akan tetapi, menurut Healthline, beberapa ahli medis memasukkan cherophobia sebagai salah satu bentuk fobia.

Orang dengan cherephobia memang tak selalu dirundung kesedihan. Mereka hanya menjauhi berbagai kegiatan yang membuat bahagia lantaran berpikir rasa itu justru berdampak buruk terhadap mereka.

Gejala yang timbul biasanya meliputi ketakutan ketika diundang di berbagai ajang pertemuan, menolak ajakan kegiatan menyenangkan, berpikiran rasa bahagia dapat mengakibat sesuatu yang buruk, dan menolak kesempatan karena takut perubahan sesuatu yang buruk usai bahagia terjadi.

Orang dengan Cherephobia meyakini bahwa dengan bahagia justru mereka jadi orang yang buruk. Mereka percaya bahwa menunjukkan kebahagiaan bakal berdampak buruk untuk keluarga dan teman, serta berpikir bahwa bahagia hanya membuang waktu dan usaha.

“Memang seolah tak biasa melihat orang takut akan rasa yang baik. Tapi jika dilihat dari penyebab misalnya berupa hukuman di masa kecil, itu bisa jadi normal,” kata psikiater Carrie Barron di Psychology Today.

Barron mencontohkan hal itu bisa saja terjadi setelah seseorang mengalami situasi buruk setelah merasa bahagia di masa lalu.

So, jika kalian mendapati diri kalian atau salah satu keluarga, kerabat, kolega menampakkan gejala seperti yang telah diungkapkan diatas, ada beberapa saran yang bisa kami ajukan. Salah satu cara untuk menangani jenis fobia ini bisa menggunakan dua cara yakni cara Self-help therapy dan bantuan dari professional.

Pertama, Self-help therapy adalah cara terbaik untuk mengatasi segala jenis fobia, termasuk cherophobia. Kuncinya adalah penderita harus belajar untuk mengontrol rasa cemas dan paniknya ketika dihadapkan dengan rasa bahagia. Penderita dapat mempelajari berbagai macam teknik relaksasi seperti teknik pernapasan atau meditasi yang mampu menenangkan rasa cemas yang dialami.

Kedua, pada kasus tertentu penderita membutuhkan bantuan dari profesional. Cara paling populer untuk menangani cherophobia adalah dengan cara konsultasi dengan psikolog ataupun hypnotherapist. Dengan berkonsultasi dengan psikolog, penyebab utama dari cherophobia dapat dideteksi dan dicari solusinya. Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan penderita fobia ini, di antaranya adalah hypnotherapy dan cognitive behavioral therapy (CBT). Hypnotherapy dapat membantu pasien untuk mengetahui penyebab cherophobia. Terapis juga dapat membantu untuk memberikan sugesti-sugesti positif yang dapat mencegah pasien menjadi over-thinking. Sedangkan CBT adalah terapi yang dapat membantu pasien untuk mengetahui pikiran seperti apa yang dapat memicu munculnya rasa panik dan cara menyikapinya [mm]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here